Sosialisasi Moderasi Beragama bagi Penyuluh Agama
Sejumlah 30 Penyuluh Agama Islam Fungsional di Aula 1 Kemenag Kota Yogyakarta melalui Daring Aplikasi Zoom pada hari selasa, 08 September 2020 melaksanakan pembinaan dengan tema Sosialisasi Moderasi Beragama. Penyuluh Agama sebagai garda terdepan Kemenag RI diharapkan mampu untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan mengutamakan sikap moderasi beragama, tidak memihak, bisa menjadi penengah dan tidak menyebarkan berita yang tidak benar. hal ini disampaikan kepala kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Drs. H. Nur Abadi, MA. sebagai pembuka acara.
Acara ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti Kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama yang dilaksanakan pada tanggal 24-29 Agustus 2020 oleh Balitbang dan Diklat Pusdiklat Tenaga Tekhnis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag RI. sebagai nara sumber pertama, Suprapto, S.Ag. MA. yang memberikan gambaran pentingnya moderasi beragama. Dikatakan oleh Suprapto, Satu hal yang penting diketahui dan dimiliki seorang penyuluh adalah mempunyai prinsip moderasi beragama yang meliputi keadilan tidak memihak, berimbang dan toleran, menerima perbedaan dalam kemajemukan. Toleransi meliputi tolerasnsi seagama dan antar umat beragama.
Sebagai nara sumber kedua, Eko Agus Wibowo, S.Sos, mengatakan pentingnya mengenal apa itu radikalisme. Ada beberapa faktor penyebab radikalisme, diantaranya ada kebencian, kriminalisasi, ketidakadilan dll. dan juga disampaikan ciri-ciri paham radikalisme. Mereka intoleran, fanatik berlebihan, dan revolusioner. radikal boleh, akan tetapi kalau sudah radikalisme, maka harus di tangani secara serius.
Moderasi beragama melalui media juga disampaikan dalam acara tersebut. sebagai nara sumber ketiga, Kasubag TU Kemenag Kota Yogyakarta, Dra. Hj. Nur Imanah MSI menyampaikan pentingnya kita berdakwah melalui media. Jangan sampai hidup di jaman era diigital kita ketinggalan teknologi informasi. dengan berharap penyuluh bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat, beliau menghimbau untuk kerja sama dan memaksimalkan potensi yang ada. (sams)
0 komentar:
Posting Komentar