Raker Kemenag Kota Yogyakarta 2018
Bekerja memberikan pelayanan kepada publik jangan hanya berbasis hirarkhi, karena hurarkhi itu
dapat membelenggu kreatifitas dan inovasi. Akan tetapi, bekerja harus berbasis
relasi. Mengapa demikian? Karena jabatan yang kita emban, seperti halnya saya menjadi
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama sekarang ini, tidak ada yang perlu dibanggakan, tidak ada hebatnya
seorang Kakanwil itu. Bahwa hirarkhi itu tidak ada apa-apanya,
ketiga tidak dapat dimaknai sebagai amanat yang harus dipertanggungjawabkan dalam
memberikan pelayanan kepada publik. Karena itu, kita harus dapat melakukan desakralisasi
terhadap hirarkhi. Karena dengan begitu, maka gagasan, kritik dan masukan akan dapat
diterima menjadi nyaman dan dapat
menjadi bagian dari upaya melakukan perbaikan dalam pelayanan”. Demikian pernyataan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Drs. H. Lutfi Hamid, M.Ag dalam
sambutan pengarahan pada pembukaan Rapat Kerja Kantor Kementerian Agama Kota
Yogyakarta yang digelar Rabu-Kamis, 21 – 22 Maret 2018.
Raker yang mengambil tema “Memperteguh terwujudnya E-Goverment
melalui inovasi dan digitalisasi pelayanan”, ini dikemas dengan konsep tematik
seperti halnya Raker yang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kemenag DIY.
Model raker tematik berbeda dengan raker tahun-tahun sebelumnya
yang cenderung membahas masalah-masalah teknis berhubungan dengan tugas pokok
dan fungsi. Raker model tematik ini dimaknai sebagai wahana membangun komitmen
bersama untuk melakukan pekerjaan sesuatu yang lebih baik. Raker tematik dikemas
dalam suasana kekeluargaan tanpa
meninggalkan kaidah-kaidah normatif sebagai bagian dari apartur pemerintahan.
Karena itu, Kakanwil Kemenag DIY menambahkan bahwa raker itu jangan sekedar membicarakan masalah-masalah teknis, yang
sudah semestinya dilakukan seperti warna seragam, jam kerja, warna cat kantor
dan lain-lain. Masalah-masalah tu sudah selesai karena sudah ada aturannya. Sehingga, raker memang harus dapat mengelaborasi berbagai persoalan-persoalan strategis, termasuk di dalamnya mengembangkan kerja dengan pikiran terbuka, membangun
relasi dan empati”.
Karena itu, Kakanwil
mengajak, “Mari kita bersama bekerja, mencoba untuk menumbuhkan pikiran
terbuka. Karena pikiran terbuka ini akan meciptakan inovasi. Juga akan menumbuhkan
sikap toleran, membangun mind set selalu membuka ruang dialog dan literasi”.
Lebih dalam lagi, Kakanwil menegaskan bahwa salah satu langkah
reformasi birokrasi adalah komitmen pimpinan. Pimpinan harus terpacu untuk
melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik. Kita tidak perlu
kemudian merasa hebat dan lebih dari yang lain.
Tidak ada yang terlambat bagi kita. Kita dituntut melakukan
percepatan untuk melakukan inovasi dalam berbagai aspeknya. Untuk itu, kita harus dapat melakukan on going
procces.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, Drs. H. Sigit
Warsita, MA mengharapkan semua peserta raker dapat aktif memberikan sumbangan
untuk meningkatkan pelayanan dan mengembangkan program-program unggulan layanan terhadap masyarakat. Sekarang ini, semua jajaran di Kementerian
Agama dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dan harapan atasan atau institusi kita.
Karena itu, Kepala Kemenag Kota mengajak semua pejabat struktural maupun
fungsional, khususnya semua peserta raker untuk bersama-sama berkomitmen
memberikan layanan terbaik bagi masyarakat .
0 komentar:
Posting Komentar