You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.
.. SUGENG RAWUH SELAMAT DATANG WELCOME AHLAN WA SAHLAN DI YOGYAKARTA...KELOMPOK KERJA PENYULUH AGAMA ISLAM KOTA YOGYAKARTA TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN APRESIASINYA.. SEMOGA BERMANFAAT DAN KESUKSESAN SELALU MENYERTAI ANDA..

Rabu, 19 Oktober 2016

Kemenag dan Baznas Peduli Garut

Menyikapi bencana banjir di Garut Jawa Barat 20 September 2016 lalu, Baznas kerja sama dengan Kementerian Agama Kota Yogyakarta menyelenggarakan tiga program utama, yaitu: Pertama, penggalangan dana peduli banjir. Kedua, pemberian bantuan perbaikan tempat ibadah masjid/musholla. Ketiga, pelatihan pendampingan korban banjir bagi Penyuluh Agama Islam Kabupaten Garut.
Program penggalangan dana, utamanya ditujukan kepada masjid/musholla di di kota Yogyakarta, serta keluarga besar di setiap satuan kerja Kementerian Agama Kota Yogyakarta. Program penggalangan dana, ternyata mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, khususnya takmir masjid di Kota Yogyakarta. Sementara ini, peroleh   atau hasil penggalangan dana per-13 Oktober 2016, telah telah mencapai Rp 122.357.700, dengan rincian sebagai berikut:

NAMA
JUMLAH
Kemenag Kota
16.407.500
139 masjid
99.960.200
Sekolah
6.000.000
JUMLAH TOTAL
122.357.700

Sumber: Baznas Kota Yogyakarta

Hasil penggalangan dana, nantinya sebagian akan digunakan untuk melaksanakan program bantuan fisik dan non-fisik. Untuk melaksakan program tersebut, maka Baznas dan Kemenag Kota Yogyakarta telah menerjunkan Tim untuk komunikasi dengan pejabat atau pimpinan Kemenag Kabupaten Garut serta kunjungan ke lokasi bencana yang telah dilaksanakan pada hari Kamis, 29 September 2016.
Tim Baznas yang dikomandani Bapak Misbahrudin telah melakukan kunjungan langsung ke Garut dan diterima oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut untuk mendapatkan informasi atau gambaran yang komprehensif mengenai dampak dari bencana banjir, baik terkait dengan fasilitas umum, khususnya masjid/musholla maupun warga masyarakat yang menjadi korban.  
Setelah dilakukan konfirmasi, verifikasi dan analisis kebutuhan serta permasalahan di lapangan, maka program bantuan fisik dan non-fisik segera dilaksanakan. Tahap pertama, dikirimkan dua orang relawan dari Baznas untuk melakukan penanganan program bantuan fisik yang difokuskan pada perbaikan masjid/musholla yang rusak akibat banjir. Bersamaan dengan itu, diterjunkan satu orang dari Kementerian Agama Kota Yogyakarta untuk menjadi nara sumber dalam Pelatihan Pendampingan  korban banjir bagi Penyuluh Agam Islam Kabupaten Garut.
Berbeda dengan bencana gunung Kelud di Kediri tahun 2014, waktu itu, Baznas dan Kemenag Kota Yogayakarta mengirimkan 20 orang relawan untuk program Bersih-bersih dan Benar-benah masjid (BBM) selama 10 hari. Untuk bencana banjir di Garut itu, tenaga relawan untuk program fisik, diambilkan dari masyarakat setempat. Ini dalam rangka memberikan kesempatan pendapatan dan pekerjaan bagi warga setempat.
Kemudian untuk program non fisik, yaitu pelatihan pendampingan korban banjir, diperuntukkan khusus bagi para Penyuluh Agama Islam Kabupaten Garut. Diketahui bahwa, akibat dari banjir bandang ini,  ada tiga tempat yangmenjadi pusat pengungsian warga yang rumahnya hilang terbawa arus banjir atau rusah berat dan tidak mungkinlagi dihuni dalam waktu dekat. Seperti di Islamic Center Garut terdapat 300 an jiwa yang mengungsi dan dipekirakan dalam jangka waktu agak lama, bisa tiga atau enam bulanan ke depan mereka belum bisa kembali ke rumahnya.
Karena itu, ini diperlukan pendampingan bagi para pengungsi. Sesuai dengan tugas Penyuluh Agama, maka fokus pendampingannya adalah masalah mental dan spiritual. Pendampingan masalah ini tentu tidak semudah melaksakan program fisik. Karena efektifitas  proses pendampingan korban bencana (banjir)  itu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal itu menyangkut  SDM relawan yang memiliki keahlian (skill) spesifik berkomunikasi dengan orang yang sedang mengadapi masalah. Termasuk dalam hal ini adalah pengalaman atau jam terbang sebagai pendimping sangat mentukan kemampuan personal dalam mengelola proses pendampingan.
Sedangkan faktor eksternal menyangkut berbagai persoalan yang dihadapi oleh korban (pengungsi), tempat pengungsian, sarana logistik, dan sebagainya. Itu semua harus dipertimbangkan dalam melaksanakan proses pendampingan.

Pelatihan Pendampingan
Pelatihan pendampingan korban banjir dilaksanakan  pada hari Selasa, 4 Oktober 2016 bertempat di aula Kemenag Kabupaten Garut. Peserta sebanyak 35 orang Penyuluh Agama Islam Kabupaten Garut.
M. Mahlani sedang memberikan materi manajemen pendampingan
 
Materi pelatihan meliputi: orientasi pendampingan korban banjir, identifikasi peta terdampak bencana banjir di Garut 2016 dan  manajemen pendampingan korban banjir. Manajemen pendampingan terdiri dari: dampak sosial-psikologis korban bencana, dentifikasi kebutuhan korban bencana, menentukan kegiatan dan langkah-langkah teknis pendampingan.
Nara sumber terdiri dari BPBD kabupaten Garut menyampaikan materi identifikasi peta bencana banjir dan nara sumber kedua M. Mahlani, Penyuluh Agama Islam Kota Yogyakarta. Kegiatan pelatihan ini semuanya fifasilitasi oleh Baznas Kota Yogyakarta.

Bantuan Fisik
Bantuan fisik untuk korban banjid di Garut difokuskan pada perbaikan masjid/mushola yang rusak akibat banjir.  Data masjid yang dilakukan perbaikan sampai hari Kamis 13 Oktober 2016 sebanyak 14 unit, yaitu:
1.        Masjid Al Fatah – Sukakarya
2.        Masjid Al Hidayah – Kampung Cikamiri
3.        Masjid dan Madrasah Ath Thohirin – Tarogong Kidul
4.        Masjid Nurul Hidayah – Karang pawitan
5.        Masjid Al Maksum – Cijambe
6.        Masjid Al Aziz – Mekarsih
7.        Masjid Al Ikhlas – Babakan Baru
8.        Masjid Miftahu Sudur/Panti Wreda – Jl. Pembangunan
9.        Masjid Istiqamah – Asrama Taruna Negara Tarogong Kidul
10.    Masjid Syarif Ali – kampug Cipicung
11.    Masjid At Tarbiyah – Tarogong Kidul
12.    Masjid Al khlas & Madrasah – Tarogong Kidul
13.    Masjid Jami Al Husain – Pasirwangi
14.    Musholla Al Wira – Pasirwangi

Kepala Kankemenag Kabupaten Garut, Drs. H. Usep Saepudin Muhtar, M.Si, menyatakan sangat berterima kasih dan memberikan  apresiasi yang tinggi atas bantuan dari Baznas dan Kemenag Kota Yogyakarta yang menginisiasi kegiatan yang belum dilakukan oleh lembaga-lembaga lain. Sementara ini, bantuan berupa logistik apalagi pakaian telah lebih dari cukup bahkan overload. Bantuan pakaian sudah melebihi kebutuhan bahkan justru menjadi pekerjaan tersendiri karena terlalu banyak.

0 komentar:

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP