Penyuluh Jogja akan Outbond di Kali Elo Magelang
Untuk kesekian kalinya, Penyuluh Agama Islam Kota Yogyakarta akan menyelenggarakan Outbond di Sungai Elo Magelang. Kegiatan ini rencanya akan dilaksanakan hari Selasa (13/5) dan akan diikuti oleh seluruh pasukan Penyuluh Fungsional Kota Yogyakarta yang berjumlah 27 orang.
"Outbond kali ini berbeda dengan outbond tahun-tahun sebelumnya. Jika outbond sebelumnya yang pernah digelar di Kalikuning Kaliurang dan Goa Pidul Gunungkidul lebih dikonsentrasikan pada pembentukan kebersamaan, teamwork dan having fun sehingga termasuk dalam kategori low impact beresiko renddah, maka outbond di Kali Elo ini akan menguji daya tahan, kemampuan dan nyali setiap penyuluh dalam menghadapi alam. Karena itu, outbond di Kali Elo ini termasuk hight impact (beresiko tinggi).
Karena itu, semua calon peserta diharapkan dapat menjaga kesehatan dan emosinya sedini mungkin, agar dalam pelaksanaan nanti dapat berproses secara maksimal.
Bahwa outbond itu bukan kegiatan yang semata-mata untuk meraih kesenangan (having fun). Tetapi, lebih dari itu, adalah media untuk menguji kapasitas personal, seperti kemampuan mengontrol atau mengelola emosi, kerja sama dalam sebuah team, dan termasuk strategi serta problem solving di tengah situasi krusial.
Outbond di Kali Elo, atau yang sering dikenal dengan nama Rafting, ini berarti bahwa peserta berhadapan dengan alam, berupa; air, batu, pasir, tebing, pepohonan, aneka binatang dan semua makhluk yang ada di seputar area sungai. Di satu sisi semua makhluk Allah itu dapat menjadi media belajar mengelola diri dan team, Tetapi di sisi lain, dapat saja semua itu menjadi sesuatu yang beresiko tinggi bagi keselamatan kita. Karena itu, berhadapan dengan aneka ragam makhluk Allah itu (alam), dibutuhkan kesabaran, kebijaksanaan dan harus rendah hati. Dengan begitu, maka kita akan bisa mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dalam meningkatkan kapasitas pribadi yang ada relevansinya dalam meningkatkan kompetensi sebagai Penyuluh Agama Islam. Semoga...!
"Outbond kali ini berbeda dengan outbond tahun-tahun sebelumnya. Jika outbond sebelumnya yang pernah digelar di Kalikuning Kaliurang dan Goa Pidul Gunungkidul lebih dikonsentrasikan pada pembentukan kebersamaan, teamwork dan having fun sehingga termasuk dalam kategori low impact beresiko renddah, maka outbond di Kali Elo ini akan menguji daya tahan, kemampuan dan nyali setiap penyuluh dalam menghadapi alam. Karena itu, outbond di Kali Elo ini termasuk hight impact (beresiko tinggi).
Karena itu, semua calon peserta diharapkan dapat menjaga kesehatan dan emosinya sedini mungkin, agar dalam pelaksanaan nanti dapat berproses secara maksimal.
Bahwa outbond itu bukan kegiatan yang semata-mata untuk meraih kesenangan (having fun). Tetapi, lebih dari itu, adalah media untuk menguji kapasitas personal, seperti kemampuan mengontrol atau mengelola emosi, kerja sama dalam sebuah team, dan termasuk strategi serta problem solving di tengah situasi krusial.
Outbond di Kali Elo, atau yang sering dikenal dengan nama Rafting, ini berarti bahwa peserta berhadapan dengan alam, berupa; air, batu, pasir, tebing, pepohonan, aneka binatang dan semua makhluk yang ada di seputar area sungai. Di satu sisi semua makhluk Allah itu dapat menjadi media belajar mengelola diri dan team, Tetapi di sisi lain, dapat saja semua itu menjadi sesuatu yang beresiko tinggi bagi keselamatan kita. Karena itu, berhadapan dengan aneka ragam makhluk Allah itu (alam), dibutuhkan kesabaran, kebijaksanaan dan harus rendah hati. Dengan begitu, maka kita akan bisa mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dalam meningkatkan kapasitas pribadi yang ada relevansinya dalam meningkatkan kompetensi sebagai Penyuluh Agama Islam. Semoga...!
0 komentar:
Posting Komentar