Bertaruh Nyali di Kali Elo Magelang
“Bertaruh nyali di kali Elo”. Kelompok Kerja Penyuluh Agama
Islam Kota Yogyakarta menggelar outbond Arung Jeram di Kali Elo Magelang. “Ini
pengalaman menantang dan mengesankan”. Demikian kesan sebagian besar peserta yang
ikut mempertaruhkan nyalinya di tengah gelegar jeram-jeram yang menantang di
kali Elo Magelang (13/5).
Kegiatan outbon Arung Jeram Penyuluh Jogja ini dilaksanakan
kerja sama dengan operator Popeye Rafting dengan start dari sebelah utara
jembatan Blondo dan finish di selatan Candi Mendut Magelang. Sementara itu, di tengah
perjalanan peserta sempat istirahat di kampung Pongangan dan disuguhi degan (kepala muda) dan makanan
kecil. Raut muka riang gembira mewarnai suasana istirahat sambil menikmati tebing-tebing sungai yang tinggi menjadi pemandangan yang mengesankan. Sebelum menjutkan pengarungan, peserta sempat meluapkan emosinya dengan bermain air seperti mengulang pengalaman masa kecil. "Ini sungguh menjadi pengalaman kebersamaan yang tidak akan terlupakan sepanjang hayat", demikian cetukan sebagian peserta sambil memulai perjalanan pengarungan tahap kedua.
Pengarungan sepanjang 12-an km, peserta disugugi oleh aliran sungai Elo yang masih alami. Sesekali peserta menyaksikan biawak yang berenang di sungai atau bertengger di dinding sungai. Kanan-kiri aliran sungai, dipenuhi aneka pepohonan dan aliran air yang keluar dari dinding-dinding yang menjulang tinggi.
Sebelum berangkat menuju lokasi, peserta mendapat pengarahan
sekaligus pelepasan oleh Kepala Kemenag Kota Yogyakarta, Drs. H. Sigit Warsita,
MA dan Kasi Bimas Islam, Drs. H. Moh. Jazih. Dalam sambutannya, Kepala Kemenag
Kota memberikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif Kelompok Kerja Penyuluh
Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan yang positif untuk meningkatkan
kebersamaan dan kinerja segenap jajaran penyuluh fungsional. Karena itu, lebih
lanjut Kepala di samping meningkatakan kebersamaan, juga benar-benar
menjadi media untuk mengasah mentalitas dan personalitas yang dapat menunjang
profesi sebagai Penyuluh Agama Islam. Karena, kegiatan semacam outbond Arung
Jeram, di samping ada aspek rekreasinya, juga sarat dengan dengan tantangan
untuk meningkatkan kerja sama tim, kepemimpinan, kehati-hatian, kekepakaan,
insting dan sebagainya. Pengarungan sepanjang 12-an km, peserta disugugi oleh aliran sungai Elo yang masih alami. Sesekali peserta menyaksikan biawak yang berenang di sungai atau bertengger di dinding sungai. Kanan-kiri aliran sungai, dipenuhi aneka pepohonan dan aliran air yang keluar dari dinding-dinding yang menjulang tinggi.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimas Islam, Drs. H. Moh. Jazih
berharap bahwa kegiatan outbond di Magelang tetap berpegang pada tujuan
utamanya, yaitu untuk menumbuhkan kebersamaan dan jiwa pengabdian sebagai
tenaga fungsional.
Sama dengan Kepala Kemenag, Kepala Seksi Bimas Islam sangat mengapresiasi atas kekompakan dan inisiatif menyelenggarakan kegiatan yang sangat bagus untuk memperkaya kapasitas personal. Karena, penyuluh agama itu tentu sudah biasa jika berhadapan dengan berbagai persoalan pribadi, keluarga ataupun sosial. Tetapi, tentu akan menjadi nilai tambah bagi pribadi penyuluh agama jika mereka juga memiliki pengalaman dan kemampuan berhadapan dengan lingkungan alam. Sukses Penyuluh Agama Islam Jogja...!
Sama dengan Kepala Kemenag, Kepala Seksi Bimas Islam sangat mengapresiasi atas kekompakan dan inisiatif menyelenggarakan kegiatan yang sangat bagus untuk memperkaya kapasitas personal. Karena, penyuluh agama itu tentu sudah biasa jika berhadapan dengan berbagai persoalan pribadi, keluarga ataupun sosial. Tetapi, tentu akan menjadi nilai tambah bagi pribadi penyuluh agama jika mereka juga memiliki pengalaman dan kemampuan berhadapan dengan lingkungan alam. Sukses Penyuluh Agama Islam Jogja...!
0 komentar:
Posting Komentar