You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.
.. SUGENG RAWUH SELAMAT DATANG WELCOME AHLAN WA SAHLAN DI YOGYAKARTA...KELOMPOK KERJA PENYULUH AGAMA ISLAM KOTA YOGYAKARTA TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN APRESIASINYA.. SEMOGA BERMANFAAT DAN KESUKSESAN SELALU MENYERTAI ANDA..

Kamis, 28 Mei 2009

Pembinaan Majelis Taklim


Secara maraton, Seksi Penamas Kandepag Kota Yogyakarta menyelenggarakan Pembinaan Majelis Taklim se-Kota Yogyakarta. Pembinaan diisi dengan ceramah dan dialog oleh beberapa nara sumber, antara lain: Kabid Penamas Kanwil Depag Provinsi DIY, Jazir ASP, dan Muhammad Fathul Mubin.

Menurut komandan masjid Jogokaryan, Jazir ASP, bahwa Majelis Taklim Majelis Taklim dituntut tidak hanya terjebak pada urusan-urusan internal organisasi. Tetapi harus dapat merespon perkembangan dunia global. Dengan demikian Majelis Taklim benar-benar dapat menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap masyarakat (anggotanya). Beberapa kebutuhun tersebut antara lain:
1. Sehat – fiqih manapun dimulai thaharah
2. Harta yang cukup
3. Keluarga bahagia – Al Furqan: 47
4. Status sosial mapan. Sekarang ini ada kecenderungan masyarakat yang berpandangan bahwa martabat itu lebih mahal dari penghasilan. Dia memberikan contoh ada seorang Lurah yang menolak anaknya dilamar oleh seorang penjual gado-gado tetapi memiliki penghasilan 3 juta per bulan hanya karena memandang bahwa penjual gado-gado itu bukan status sosial yang menurutnya tinggi. Sebaliknya, ketika anaknya dilamar oleh sorang dengan pakaian perlente - memperkenalkan diri sebagai "pegawai bank" padahal hanya menjadi satpam dengan gaji 800 ribu per bulan Lurah tersebut dengan bangganya menerimanya. Gejala semacam ini menunjukkan bahwa ekonomi rakyat sementara ini belum dipandang sebagai sesuatu yang bermartabat. Inilah tantangan besar bagi Majelis Taklim ke depan. Bagaimana dapat menjadikan ekonomi rakyat sebagai sesuatu yang bermartabat. Sistem ekonomi kita tidak memberikan martabat kepada para pelaku ekonomi kecil-informal. Masjid Muttaqin Beringharjo punya masukan infaq terbesar di DIY daripada masjid besar seperti Syuhada karena sebagian besar jamaahnya adalah para pedagang mikro.
5. Matinya indah, cepat, murah dan enak.
6. Masuk syurga.

0 komentar:

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP