You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.
.. SUGENG RAWUH SELAMAT DATANG WELCOME AHLAN WA SAHLAN DI YOGYAKARTA...KELOMPOK KERJA PENYULUH AGAMA ISLAM KOTA YOGYAKARTA TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN APRESIASINYA.. SEMOGA BERMANFAAT DAN KESUKSESAN SELALU MENYERTAI ANDA..

Selasa, 08 Desember 2009

Outbond Penyuluh

Pertemuan reguler Penyuluh Jogja, Selasa, 8 Desember 2009 muncul usulan menyegar yang spontan menjadi pembicaraan agak serius - yaitu perlu segera diselenggarakan kegiatan yang dapat menjadi media kebersamaan, keterbukaan dan kekeluargaan - yaitu dalam bentuk Outbond bagi Penyuluh Fungsional Jogja beserta seluruh pimpinan dan staf Penamas.
"Wah setuju banget, kita memang perlu penyegaran - perlu refreshing - apalagi sementara ini rasanya di kalangan penyuluh kok ada sesuatu yang kurang nyaman - kelihatannya ada sesuatu yang belum clear", demikian tanggapan salah seorang penyuluh dengan nada serius. Diharapkan semua penyuluh, staf dan pimpinan Penamas dapat terlibat semua, sehingga akan terjadi interaksi yang indah. Kalau unsur-unsur tersebut - khususnya penyuluh sendiri pada tidak ikut - ya tentu hasilnya tidak akan memuaskan. Karena acara tersebut sebagai media kebersamaan, kekeluargaan, sharing pengalaman, sambil bermain bersama, maka menuntut keterlibatan semuanya.

Akhirnya, hari Selasa, 5 Januari 2010 rencana ountbound pun dilaksanakan di Kalikuning. Semua penyuluh ditambah staf Penamas ikut meramaikan acara yang baru pertama kali digelar tersebut. Pukul 09.00 game demi game dimulai dan berakhir pukul 15.00. Outbound yang baru pertama kali ini difokuskan untuk menumbuhkan kebersamaan, empati, dan aktualisasi potensi pribadi penyuluh sekaligus untuk refreshing bersama di tengah kesibukan rutinitas kerja sebagai tenaga fungsional. Selengkapnya...

Read more...

Senin, 26 Oktober 2009

Pertemuan Dewan Hakim Kota Jogja


Tahun 2010 Kota Yogykarta akan menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Provinsi DIY. Untuk itu, sejak dini perlu persiapan matang, baik menyangkut kafilah Kota Jogja, maupun teknis pelaksanaannya. Sebagai langkah awal menyukseskan dua masalah ini, maka Depag Kota Yogyakarta melalui Seksi Penamas menyelenggarakan Dewan Hakim tingkat Kota pada hari Kamis, 22 Oktober 2009. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kanwil Depag DIY, Drs. Affandi, mantan Kakanwil Depag (sesepuh Dewan Hakim) Drs. H. Sudijono, Prof. Saad Abdul Wahid, Kepala KUA dan Penyuluh Agama FUngsional se-Kota Yogyakarta.

Pertemuan Dewan Hakim ini sekaligus sebagai ajang untuk merumuskan langkah-langkah strategis melakukan pembinaan kafilah Kota dan pemberdayaan kepengurusan LPTQ tingkat Kota dan kecamatan.

Melalui pertemuan itu, semua peserta sepakat perlunya LPTQ tingkat Kota dan Kecamatan untuk difungsikan secara maksimal. Demikian juga, pembinaan kafilah kota segera dimulai agar Kota Jogja dapat meraih prestasi di tingkat Provinsi DIY. Semoga saja renacan besar itu segera terealisir...
Selengkapnya...

Read more...

Senin, 28 September 2009

Memadukan kebutuhan dinas dan kompetensi

Pertemuan mingguan setiap hari Selasa, bagi Penyuluh Agama Islam Fungsional Yogyakarta merupakan upaya strategis untuk memenuhi kebutuhan kedinasan dan kebutuhan kompetensi. Pertemuan mingguan semacam ini telah berjalan hampir satu semester.
Awalnya, pertemuan setiap hari Selasa hanya diisi dengan koordinasi kedinasan penyuluh, khususnya berkaitan dengan tugas-tugas reguler di wilayah kerjanya masing-masing. Setelah dievaluasi, disadari bahwa pertemuan mingguan itu belum efektif dari segi waktu dan isi kegiatan. Akhirnya muncul berbagai saran dari internal penyuluh sendiri, agar pertemuan semacam itu perlu diefektifkan waktunya serta memaksimalkan bentuk kegiatannya.
Akhirnya, disepakati pertemuan mingguan itu dimulai pukul 08.00 WIB yang diawali dengan tadarus, dilanjutkan kajian Al Qur'an dan baru dilanjutkan dengan koordinasi serta sharing perkembangan kegiatan penyuluhan di wilayah kerja masing-masing.
Dengan demikian, pertemuan mingguan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kedinasan dan kebutuhan kompetensi, khususnya menyangkut kapasitas/kualitas pribadi dalam penguasaan Al Qur'an.
Ke depan, pertemuan reguler Penyuluh Fungsional Jogja (baik mingguan maupun bulanan), diharapkan semakin efektif sehingga dapat menjadi media strategis untuk peningkatan kompetensi penyuluh. Semoga Selengkapnya...

Read more...

Senin, 14 September 2009

WARTA PENYULUH Jogja Edisi 4


WARTA PENYULUH Jogja edisi ke-4 telah terbit sejak 12 September 2009. Penerbitan edisi terbaru ini sempat mengalami masa krusial, berkaitan dengan pengumpulan tulisan. Sampai detik-detik terakhir harus naik cetak, Redaksi harus gerilya karena mengalami kesulitan pengumpulan naskah tulisan. Sekalipun akhirnya stok tulisan melampuai target halaman, bahkan halamannya harus ditambah menjadi 44 halaman, tetapi ketergesa-gesaan pengumulan naskah harus berdampak pada editing yang mengalami beberapa kekeliruan teknis.

Tetapi, bersyukurlah akhirnya edisi ke-4 bisa terbit bersamaan dengan penerimaan honor PAH tahap ke-2. Untuk edisi kelima, Redaksi membuka kesempatan kepada semua pihak untuk ikut berpartisipasi mengirimkan tulisan, bisa berupa: opini, liputan kegiatan, naskah khutbah Jum'at, gambar kegiatan, dll.

Naskah ditulis jangan panjang-panjang - maksimal 3 halaman 1,5 spasi ukuran A4. Selamat membaca edisi ke-4 semoga memberikan banyak inspirasi.
Selengkapnya...

Read more...

Senin, 24 Agustus 2009

Kajian Al Qur'an Metode Al Khamsah

Penyuluh Agama Islam dituntut tidak saja bisa membaca Al Qur'an, tetapi juga harus dapat mengartikan dan memahami Al Qur'an secara tersirat maupun tersurat. Hal ini merupakan tuntutan riil yang menjadi bagian dari kompetensi substantif seorang penyuluh. Dalam rangka memenuhi kompetensi itulah, maka Pokjaluh Kota Yogyakarta menyelenggarakan kajian Al Qur'an metode Al Khamsah yang dibimbing langsung oleh penulis buku Belajar Mudah Menerjemah Al Qur'an, Muhammad Fathul Mubin.
Kajian ini dilaksanakan seminggu sekali bertempat di Kandepag Kota Yogyakarta.
Di harapkan, dengan kajian intensif ini, maka para Penyuluh dapat menyampaikan pesan-pesan Al Qur'an secara mudah dimengerti oleh kelompok binaannya. Selamat Selengkapnya...

Read more...

Rabu, 01 Juli 2009

Pertemuan Pokja Penyuluh Fungsional Provinsi DIY

Pertemuan Penyuluh Agama Islam Fungsional Provinsi DIY akan digelar di Kota Jogja pada hari Sabtu, 4 Juli 2009 bertempat di aula masjid Pangeran Diponegoro kompleks Balai Kota Yogyakarta. Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kota berharap teman-teman Pokja dari Kabupaten se-Provinsi DIY dapat meramaikan acara tersebut. Sebab, acara semacam itu sangat mahal. Bukan mahal pembiayaannya, tetapi kesempatan untuk bisa saling ketemu bagi segenap tenaga penyuluh fungsional se-Provinsi merupakan sesuatu yang sangat sulit.
Karena itu, diharapkan bahwa pertemuan reguler dua bulanan itu dapat menjadi media komunikasi, sharing informasi dan pembelajaran untuk meningkatkan citra dan peran penyuluh fungsional secara maksimal.
Selamat Selengkapnya...

Read more...

Minggu, 31 Mei 2009

Kompetensi Penyuluh Agama Islam

Penyuluh Agama Islam untuk menjadi profesi yang berdaya saing tinggi dengan profesi-profesi lainnya, masih memerlukan jalan panjang yang perlu perjuangan. Di samping penataan kelembagaan, pengembangan jaringan dan lain-lainnya, justu yang lebih penting adalah pemenuhan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap penyuluh.
Ada beberapa kompetensi yang perlu dimiliki setiap penyuluh sekiranya berharap dapat menjadi profesi yang berdaya saing tinggi;

  1. Kompetensi personal. Kompetensi personal yaitu kapasitas pribadi yang meliputi: kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial. Semua ini merupakan kemampuan dasar untuk mengembangkan kemampuan human skills. Kompetensi personal ini mutlak dimiliki setiap penyuluh agar dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya dan kelompok binaan/sasaran pada khususnya.
  2. Kompetensi substanstif, yaitu kemampuan untuk menguasai materi penyuluhan, filosofi, tujuan umum dan khusus materi yang disampaikan.
  3. Kompetensi metodologis, yaitu kemampuan menguasai berbagai metode pembelajaran, khususnya metode yang relevan untuk pembelajaran kelompok binaan/sasaran.
  4. Kompetensi administratif, yaitu penguasaan keterampilan berbagai administratif kepenyuluhan yang dibutuhkan; seperti pembuatan Rencana Kerja Tahunan, rencana kerja operasional, menyusun desain dan naskah penyuluhan, membuat laporan mingguan dan sebagainya.

Keempat kompetensi di atas, merupakan modal dasar bagi penyuluh untuk dapat mengembangkan profesinya secara efektif. Bagaimana caranya untuk memiliki empat kompetensi di atas? Ikuti terus tulisan berikutnya. Salam

Selengkapnya...

Read more...

Kamis, 28 Mei 2009

Pembinaan Majelis Taklim


Secara maraton, Seksi Penamas Kandepag Kota Yogyakarta menyelenggarakan Pembinaan Majelis Taklim se-Kota Yogyakarta. Pembinaan diisi dengan ceramah dan dialog oleh beberapa nara sumber, antara lain: Kabid Penamas Kanwil Depag Provinsi DIY, Jazir ASP, dan Muhammad Fathul Mubin.

Menurut komandan masjid Jogokaryan, Jazir ASP, bahwa Majelis Taklim Majelis Taklim dituntut tidak hanya terjebak pada urusan-urusan internal organisasi. Tetapi harus dapat merespon perkembangan dunia global. Dengan demikian Majelis Taklim benar-benar dapat menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap masyarakat (anggotanya). Beberapa kebutuhun tersebut antara lain:
1. Sehat – fiqih manapun dimulai thaharah
2. Harta yang cukup
3. Keluarga bahagia – Al Furqan: 47
4. Status sosial mapan. Sekarang ini ada kecenderungan masyarakat yang berpandangan bahwa martabat itu lebih mahal dari penghasilan. Dia memberikan contoh ada seorang Lurah yang menolak anaknya dilamar oleh seorang penjual gado-gado tetapi memiliki penghasilan 3 juta per bulan hanya karena memandang bahwa penjual gado-gado itu bukan status sosial yang menurutnya tinggi. Sebaliknya, ketika anaknya dilamar oleh sorang dengan pakaian perlente - memperkenalkan diri sebagai "pegawai bank" padahal hanya menjadi satpam dengan gaji 800 ribu per bulan Lurah tersebut dengan bangganya menerimanya. Gejala semacam ini menunjukkan bahwa ekonomi rakyat sementara ini belum dipandang sebagai sesuatu yang bermartabat. Inilah tantangan besar bagi Majelis Taklim ke depan. Bagaimana dapat menjadikan ekonomi rakyat sebagai sesuatu yang bermartabat. Sistem ekonomi kita tidak memberikan martabat kepada para pelaku ekonomi kecil-informal. Masjid Muttaqin Beringharjo punya masukan infaq terbesar di DIY daripada masjid besar seperti Syuhada karena sebagian besar jamaahnya adalah para pedagang mikro.
5. Matinya indah, cepat, murah dan enak.
6. Masuk syurga.

Selengkapnya...

Read more...

Salam dari Jogja

Assalaamu'alaikum wr.wb.

Salam dari Penyuluh Agama Islam Fungsional Kota Yogyakarta. Kehadiran ini merupakan wujud komitmen kami untuk memberikan layanan bagi masyarakat luas. Bersamaan dengan itu, harapan besar bagi kami, kehadiran kami juga dapat memberikan inspirasi bagi pengembangan profesi penyuluh agama Islam menjadi bagian integral dari tenaga-tenaga fungsional yang sarat dedikasi untuk kemajuan peradaban yang berkeadilan dan bermartabat. Semoga...salam...dari Jogja untuk teman-teman Penyuluh Agama Islam di seluruh Indonesia. Selengkapnya...

Read more...

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP